Kejari Bolmut Raih Peringkat 2 Terbaik se-Sulawesi Utara dalam Penanganan Korupsi

Kajari Bolmut Oktafian Syah Effendi dan jajaran saat menngelar Konferensi Pers [Foto:bindow.id]

BINADOW.ID, BOROKO – Kejaksaan Negeri Bolaang Mongondow Utara (Kejari Bolmut) mencatatkan capaian gemilang sepanjang tahun 2024 dalam penanganan tindak pidana korupsi. Dalam peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia yang digelar Senin, 9 Desember 2024, Kejari Bolmut Oktafian Syah Effendi dalam Konferensi pers mengatakan, lembaga ini berhasil menyelamatkan keuangan negara sebesar Rp488 juta. Selain itu, uang sitaan senilai Rp26,27 juta saat ini masih dalam tahap penuntutan.

Capaian ini membawa Kejari Bolmut meraih penghargaan sebagai peringkat kedua terbaik Kejaksaan Negeri se-Sulawesi Utara. Prestasi ini sekaligus menunjukkan bahwa kinerja Bidang Tindak Pidana Khusus di Kejari Bolmut terus meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Lebih dari itu, presentase penanganan perkara yang ditangani pada tahun ini juga melampaui target yang telah ditetapkan.

Bidang Tindak Pidana Khusus Kejari Bolmut selama tahun 2024 telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-006/A/JA/07/2017. Tugas-tugas tersebut meliputi penyelidikan, penyidikan, pra penuntutan, penuntutan, upaya hukum, hingga eksekusi perkara. Dalam prosesnya, Kejari Bolmut menunjukkan profesionalitas dan komitmen tinggi dalam mewujudkan keadilan serta menjaga keuangan negara dari tindak pidana korupsi.

Untuk itu, Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Bolaang Mongondow Utara akan terus berkomitmen dalam melakukan penindakan terhadap pelaku tindak pidana korupsi demi keadilan dan kesejahteraan masyarakat.

Kepala Kejari Bolmut Oktafian Syah Effendi, menyampaikan rasa syukur atas pencapaian ini, yang disebutnya sebagai hasil kerja keras seluruh tim.

“Penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kinerja dalam memberantas korupsi dan menjaga kepercayaan masyarakat,” ujarnya.

Pencapaian Kejari Bolmut ini diharapkan dapat memberikan efek jera bagi para pelaku tindak pidana korupsi serta menjadi langkah nyata dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan.

Penulis: Randan Buhang