BINADOW.COM, MAGELANG – Langit pagi di kaki Gunung Tidar diselimuti kabut tipis ketika para kepala daerah dari seluruh Indonesia berkumpul di Akademi Militer (Akmil) Magelang. Mereka hadir dalam retret kepemimpinan yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri, sebuah forum eksklusif yang dirancang untuk membentuk perspektif strategis pemimpin daerah dalam menjaga stabilitas nasional dan ketahanan wilayah.
Di antara para peserta, Sirajudin Lasena (SJL) tampak menyimak dengan saksama materi yang disampaikan langsung oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI). Dalam materiinya, Menhan menegaskan bahwa kepala daerah bukan sekadar administrator, tetapi juga garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI.
"Stabilitas nasional bukan hanya tanggung jawab pusat, tetapi harus dijaga oleh seluruh pemimpin daerah. Tanpa keamanan dan ketahanan yang kokoh di daerah, pembangunan nasional akan sulit berjalan," ujar Menhan RI dengan penuh ketegasan.
Menakar Peran Daerah dalam Ketahanan Nasional
Retret yang berlangsung di jantung pendidikan militer Indonesia ini bukan sekadar forum biasa. Setiap kepala daerah dibekali wawasan strategis tentang sinergi antara kepemimpinan lokal dan nasional. Dalam sesi lanjutan, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) mengupas lebih dalam tentang tantangan geopolitik, dinamika ekonomi global, serta peran pemerintah daerah dalam menciptakan stabilitas jangka panjang.
Sirajudin Lasena melihat bahwa pemahaman ini sangat relevan bagi para pemimpin daerah. Menurutnya, tanpa perspektif yang luas terhadap pertahanan dan ketahanan ekonomi, kebijakan di tingkat daerah bisa kehilangan arah dan tidak selaras dengan strategi nasional.
"Kepala daerah harus memahami bahwa pembangunan tidak bisa hanya bersifat sektoral. Kita perlu kebijakan yang terintegrasi, yang tidak hanya berfokus pada ekonomi dan infrastruktur, tetapi juga pada stabilitas sosial dan ketahanan daerah," tegasnya usai mengikuti sesi diskusi.
Sinergi Menuju Indonesia Emas 2045
Retret ini juga menyoroti konsep Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata), yang menempatkan pertahanan sebagai tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa, termasuk kepala daerah. Menhan RI dan Gubernur Lemhannas menegaskan bahwa pembangunan daerah yang berkelanjutan harus selalu mempertimbangkan aspek stabilitas dan ketahanan nasional.
Bagi Sirajudin Lasena, forum ini memberikan perspektif baru dalam merancang kebijakan daerah yang lebih strategis. Ia menegaskan komitmennya untuk memastikan bahwa sinergi antara pemerintah pusat dan daerah tetap berjalan harmonis demi mencapai visi Indonesia Emas 2045.
"Retret ini mengingatkan kita bahwa membangun daerah bukan hanya soal ekonomi atau pembangunan fisik semata, tetapi juga soal menciptakan lingkungan yang stabil dan tangguh. Ini adalah tantangan bagi kita semua sebagai pemimpin daerah," pungkasnya.
Dengan materi yang diperoleh dari para pemangku kebijakan di tingkat nasional, retret ini menjadi momentum bagi para kepala daerah untuk memperkuat peran mereka dalam membangun daerah yang lebih maju, stabil, dan berdaya saing di tengah dinamika global yang terus berubah.
Penulis: Ramdan Buhang
Posting Komentar untuk "Di Jantung Militer RI, Sirajudin Mantapkan Visi Kepemimpinan Strategis"