Heboh! Kurs USD to IDR di Google Tampil Rp 8.170,65, Benarkah?

Tangkapan layar di google 1 Februari 2025 pukul 20.02 wita 

BINADOW.COM, EKONOMI
- Media sosial digemparkan dengan tangkapan layar yang menunjukkan nilai tukar 1 dolar AS setara dengan Rp 8.170,65 di layanan Google Finance. Fenomena ini membuat kata kunci “dolar” dan “1 USD” menjadi trending topic di platform X (sebelumnya Twitter) pada Sabtu (1/2/2025). Namun, benarkah rupiah berada di angka tersebut?

Jika melihat layanan data keuangan lainnya seperti RTI dan Xe.com, nilai tukar dolar AS terhadap rupiah masih berada di kisaran Rp 16.295 hingga Rp 16.357. Kurs perbankan pun menunjukkan angka serupa, di mana BCA mencatat kurs beli dolar AS pada Rp 16.295 dan kurs jual Rp 16.325. Sementara itu, layanan Livin Mandiri mencatat nilai tukar dolar AS terhadap rupiah berada di kisaran Rp 16.330.

Menurut pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, kemungkinan besar kesalahan tampilan kurs di Google Finance disebabkan oleh error sistem atau gangguan teknis. Bahkan, ia menduga ada kemungkinan hacker turut campur dalam peristiwa ini.

“Sekarang rupiah di kisaran 16.300 terhadap dolar AS. Bisa jadi Google sedang error atau ada pihak yang mencoba mengotak-atik angka nilai tukar,” ujar Ibrahim dikutip dari liputan6.com pada Sabtu (1/2/2025).

Meski ramai diperbincangkan, peristiwa ini bukan pertama kalinya terjadi. Kesalahan data pada layanan Google Finance pernah terjadi sebelumnya, di mana angka yang ditampilkan tidak akurat akibat masalah teknis dalam pengambilan data dari sumber pihak ketiga.

Rupiah Berpotensi Melemah

Selain peristiwa error pada Google, pergerakan rupiah sendiri diprediksi masih berpotensi melemah pada perdagangan Senin (3/2/2025). Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 16.300 - Rp 16.360 per dolar AS. Faktor eksternal yang mempengaruhi melemahnya rupiah antara lain kebijakan Presiden AS Donald Trump yang mengenakan tarif impor terhadap Kanada, Meksiko, dan China.

Selain itu, bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) juga tetap pada kebijakan suku bunga acuannya yang tinggi, bertolak belakang dengan harapan Trump yang menginginkan penurunan suku bunga guna mendorong ekonomi AS. Sentimen ini turut memberikan tekanan terhadap rupiah.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan data inflasi yang cenderung stabil, memberikan sentimen positif bagi rupiah. Namun, Bank Indonesia diperkirakan akan melakukan intervensi lebih lanjut untuk menjaga stabilitas mata uang.

Respons Warganet di Media Sosial

Fenomena kurs dolar AS di angka Rp 8.000-an ini langsung ramai dibahas di platform X. Beberapa pengguna berspekulasi tentang kemungkinan adanya bug atau kesalahan teknis, sementara yang lain mengaitkannya dengan peristiwa kecelakaan pesawat di Philadelphia, AS.

“Pasti error. Simpen aja buat kenang-kenangan,” cuit @f****.

Akun X @e**** berkomentar, “Sepertinya hanya bug kecil pada konversi kurs dollar ke rupiah dan euro ke rupiah. Kalau mau dihitung pakai perantara kurs lain, misal kurs Jawa Utara ’eng, 1 USD tetap 16 ribuan rupiah.”

Hingga saat ini, Google belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden tampilan nilai tukar yang tidak wajar ini.

Penulis: Ramdan Buhang

Posting Komentar untuk "Heboh! Kurs USD to IDR di Google Tampil Rp 8.170,65, Benarkah?"