Kadis Perkimtan Klarifikasi Video Viral di Kantornya: Ini Bukan Perselingkuhan

Kadis Perkimtan Atri Durand, SP

BINADOW.COM, BOROKO - Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Dinas Perkimtan) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Atri Durand, SP, akhirnya angkat bicara terkait video viral yang mengguncang jagad maya. Video yang diunggah oleh akun Facebook Budi Ponamon Masuara memperlihatkan sepasang pria dan wanita kepergok berada di dalam ruangannya pada malam hari, menimbulkan berbagai spekulasi liar di tengah masyarakat.

Menanggapi ramainya perbincangan dan tuduhan yang beredar, Atri Durand dengan tegas memberikan klarifikasi bahwa kedua individu dalam video tersebut, yang berinisial BM dan HG, bukanlah pasangan selingkuh seperti yang diduga banyak orang, melainkan pasangan suami istri.

"Saya ingin meluruskan informasi yang beredar. Yang bersangkutan memang meminta izin kepada saya karena ada urusan pribadi. Mereka ingin mencetak dokumen, dan kebetulan printer berada di ruangan saya. Saya tidak mengetahui kejadian tersebut sampai akhirnya video itu beredar di media sosial," ujar Atri kepada awak media.

Ia mengaku terkejut ketika melihat video tersebut menjadi viral dan menuai berbagai reaksi negatif dari masyarakat. "Saya benar-benar kaget karena mereka adalah pasangan suami istri, bukan pasangan selingkuh seperti yang dituduhkan," tambahnya.

Sebagai kepala dinas, Atri Durand kini berada dalam sorotan publik. Banyak yang mempertanyakan bagaimana ruangan seorang kepala dinas bisa digunakan pada malam hari, apalagi oleh individu yang bukan pegawai pemerintah.

Menanggapi hal ini, Atri menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki niat atau keterlibatan dalam tindakan yang melanggar norma atau aturan pemerintahan. Ia juga menyayangkan bahwa kejadian ini telah menyeret nama baiknya sebagai pejabat publik.

"Saya memahami reaksi masyarakat yang marah. Namun, saya juga ingin menegaskan bahwa saya tidak memiliki keterlibatan dalam apa yang terjadi setelah mereka masuk ke ruangan saya. Kejadian ini murni di luar kendali saya," ujar Atri dengan nada serius.

Lebih lanjut, Atri Durand menegaskan bahwa ia mendukung transparansi dan pemeriksaan lebih lanjut terkait insiden ini. Jika ada aturan yang dilanggar, ia menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang untuk menindaklanjuti.

"Saya siap mengikuti prosedur yang berlaku. Saya percaya bahwa klarifikasi ini perlu disampaikan agar tidak terjadi kesalahpahaman yang lebih besar," pungkasnya.

Meski telah ada klarifikasi dari Atri Durand, kemarahan publik belum mereda. Banyak warganet yang tetap mempertanyakan bagaimana BM dan HG bisa memiliki akses ke kantor dinas di luar jam kerja.

Beberapa komentar menuding adanya penyalahgunaan fasilitas negara, sementara yang lain mendesak agar pemerintah daerah segera memberikan pernyataan resmi dan langkah konkret.

"Ini bukan sekadar masalah pribadi. Ini soal penggunaan aset negara. Siapa yang memberi izin? Apakah ada regulasi yang memperbolehkan fasilitas kantor digunakan di luar jam kerja?" tulis salah satu warganet di media sosial.

Atri berharap pernyataan ini dapat meredakan spekulasi yang berkembang. "Saya hanya ingin masyarakat memahami fakta yang sebenarnya. Jangan sampai informasi yang keliru justru merugikan pihak-pihak yang tidak bersalah," tutupnya.

Penulis: Ramdan Buhang