BINADOW.COM, BOROKO – Kepala Sekolah SDN 1 Bintauna, Rasman Dg. Taleba, akhirnya memberikan klarifikasi terkait insiden yang menjadi perbincangan hangat, yaitu dugaan pengusiran Guru Bantu, Ayu Ngadi, dari Rumah Dinas Guru (RDG). Rasman membantah keras tuduhan bahwa dirinya telah melakukan pengusiran terhadap Ayu. Menurutnya, peristiwa tersebut hanyalah kesalahpahaman.
"Tidak pernah ada kata 'usir' keluar dari mulut saya. Perginya Ibu Ayu dari RDG itu inisiatif beliau sendiri. Kalau benar saya ingin mengusir, buat apa saya menyediakan kunci gembok baru untuk pagar rumah dinas? Gembok itu bahkan saya niatkan untuk diberikan kepada Ibu Ayu agar keamanan rumah tetap terjaga selama liburan sekolah," jelas Rasman kepada media, Rabu(18/12/2024).
Rasman juga menegaskan, tindakan mengunci pagar RDG bukanlah upaya untuk menghalangi Ayu mengakses rumah dinas, melainkan langkah untuk menjaga keamanan selama masa liburan sekolah. Namun, ia mengakui, situasi tersebut mungkin telah menimbulkan kesalahpahaman di pihak Ayu.
"Tidak ada niat buruk di sini. Sayangnya, Ibu Ayu mungkin salah paham karena tidak ada komunikasi lebih lanjut antara kami," tambahnya.
Soal Pelarangan Pembagian Hadiah
Terkait pelarangan pembagian hadiah, Rasman menjelaskan, ia tidak bermaksud melarang inisiatif Ibu Ayu. Ia menyebut bahwa permasalahan muncul karena kurangnya koordinasi.
"Sebenarnya, saya sangat mengapresiasi upaya Ibu Ayu untuk memberikan penghargaan kepada siswa-siswa berprestasi. Apa lagi, biayanya dari kantong pribadi beliau. Tapi sebagai bagian dari etika organisasi, seharusnya semua kegiatan besar semacam itu dikomunikasikan terlebih dahulu. Dalam rapat sebelumnya, sudah diputuskan bahwa pembagian rapor dan kegiatan lainnya dilakukan di dalam ruangan," jelas Rasman.
Menurutnya, ketidakhadiran Ayu dalam rapat yang digelar Jumat (13/12/2024) menjadi salah satu alasan adanya miskomunikasi. Karena itu, saat melihat kegiatan pembagian penghargaan di luar ruangan tanpa pemberitahuan, ia merasa terkejut.
"Saya hanya ingin menegakkan aturan yang sudah disepakati bersama. Sayangnya, itu malah dipersepsikan sebagai larangan atau bentuk intimidasi," ujar penghobi sepak bola ini.
Permintaan Maaf dan Harapan Kepala Sekolah
Meski membantah tuduhan pengusiran, Rasman menyampaikan permintaan maaf atas insiden yang telah memicu kontroversi besar.
"Saya memahami bahwa peristiwa ini telah menimbulkan keresahan di masyarakat. Saya meminta maaf jika ada tindakan atau kata-kata saya yang tidak berkenan. Namun, saya ingin masyarakat memahami bahwa niat saya selama ini selalu demi menjaga harmoni dan aturan di lingkungan sekolah," ucap pria berkumis tebal itu.
Rasman berharap agar masalah ini bisa segera diselesaikan dengan kepala dingin demi menjaga nama baik dunia pendidikan di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Ia juga mengajak semua pihak untuk duduk bersama, berdialog, dan menemukan solusi terbaik.
Penulis: Ramdan Buhang
Posting Komentar untuk "Kepsek SDN 1 Bintauna Buka Suara, Bantah Tuduhan Pengusiran Guru"