BOROKO, BINADOW.COM – Langit Boroko masih pucat keemasan. Embun sisa malam menempel di dedaunan ketika deru kendaraan perlahan memenuhi jalan menuju kantor DPRD Kabupaten Bolaang Mongondow Utara pada Kamis pagi, (4/9/2025).
Satu per satu ASN Kristiani turun dari mobil dinas, ada pula yang datang dengan sepeda motor, menggenggam map kecil atau Alkitab. Dari dahan pohon di halaman kantor, kicau burung terdengar, seakan mengiringi langkah mereka menuju aula besar DPRD—yang pagi itu menjadi pusat doa bertema sederhana namun sarat makna: Damai untuk Negeri Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.
Sejak pukul 07.00, deretan kursi di aula satu per satu terisi. Para ASN duduk berdampingan, wajah mereka tampak serius, sebagian berbisik pelan menanti ibadah dimulai. Di depan, terbentang spanduk besar bertuliskan tema doa. Kursi tamu kehormatan pun tak kosong: Kapolres Bolmut AKBP Julegtin Siahaan hadir dengan seragam dinas, menyapa ramah beberapa ASN. Di sampingnya, Plt. Kasi PAPBB Kejaksaan Negeri, Ganda Yosafat Marulitua, S.H., mewakili Kejari Bolmut Agus Tri Hartono, S.H., duduk tenang—menandai bahwa doa pagi ini bukan sekadar ritual rohani, melainkan juga pesan kebersamaan lintas institusi.
Suasana berubah hening ketika Pdt. Feki Ombuh, S.Th., berdiri di mimbar. Dengan suara lantang namun penuh kehangatan, ia menyapa jemaat yang larut dalam khidmat.
“Doa yang kita panjatkan hari ini adalah wujud kasih kita terhadap negeri. ASN Kristiani harus menjadi garam dan terang dalam tugas pelayanan kepada masyarakat,” ucapnya, membuat banyak peserta menunduk, larut dalam renungan.
Pujian rohani menggema, mengguncang ruangan berdinding putih itu. Beberapa ASN mengangkat tangan, sebagian menutup mata dengan bibir bergetar. Doa syafaat pun dinaikkan: untuk bangsa, untuk Bolmut, untuk keluarga, dan untuk para pemimpin daerah. Seorang ASN perempuan terlihat menyeka air matanya. Aula DPRD seketika berubah menjadi ruang persekutuan yang menyatukan hati.
Sekretaris DPRD Bolmut, Viktor Nanlessy, yang juga menjadi koordinator kegiatan, menegaskan makna doa pagi ini.
“Ini bukan hanya rutinitas rohani, tapi momentum bagi ASN Kristiani untuk mengikat persaudaraan, menebarkan semangat damai, dan memperkuat persatuan di tengah tugas kita sebagai pelayan publik,” ujar Viktor kepada media ini.
Kapolres Bolmut, usai kegiatan, juga menyampaikan kesan. Ia menekankan doa sebagai benteng moral.
“Kegiatan seperti ini memberi kekuatan spiritual. Doa yang tulus selalu menjadi benteng pertama dalam menjaga kedamaian,” katanya.
Menjelang pukul 09.36 Wita, ibadah ditutup dengan doa berkat. Semua peserta berdiri, saling berjabat tangan, beberapa berpelukan hangat. Spanduk bertuliskan Damai untuk Negeri Kabupaten Bolaang Mongondow Utara menjadi latar belakang ketika ASN, polisi, jaksa, dan pejabat daerah saling berbaur.
Pagi itu, aula DPRD Bolmut tak lagi sekadar ruang rapat birokrasi, melainkan simbol persatuan—tempat doa, tangis, dan harapan bertemu dalam satu suara: damai bagi negeri.

Meniti karier sebagai Jurnalis sejak 2010, berkomitmen pada dunia jurnalistik. Merekam jejak, mengungkap fakta, dan menyajikan cerita dengan perspektif berbeda.
Komentar