BOROKO, BINADOW.COM — Bupati Bolaang Mongondow Utara (Boltara), Dr. Sirajudin Lasena, melobi dukungan pengembangan kawasan transmigrasi di Jakarta baru baruini. Fokus utamanya ialah mendorong percepatan ekonomi wilayah transmigrasi di Boltara, terutama di Sukamakmur dan Pangkusa, Kecamatan Sangkub.
“Boltara punya kawasan transmigrasi yang siap didorong. Sukamakmur dan Pangkusa memenuhi kriteria lahan skala kawasan. Kami minta ini diprioritaskan agar tumbuh pusat ekonomi baru,” ujar Sirajudin kepada media ini.
Lobi ini diarahkan pada program penguatan kawasan transmigrasi setelah terbitnya PP 19/2024 sebagai payung pelaksanaan UU Ketransmigrasian. Regulasi baru tersebut menggantikan PP 3/2014 dan menekankan integrasi pengembangan kawasan dengan rencana tata ruang serta penguatan basis ekonomi transmigran.
Dengan membawa payung hukum itu, Sirajudin mengajukan agar Kemtrans memasukkan kawasan transmigrasi Boltara dalam paket prioritas pengembangan. Usulannya meliputi pembangunan infrastruktur dasar, pemberdayaan ekonomi, hingga kepastian status lahan.
Dua desa transmigrasi di Kecamatan Sangkub—Sukamakmur dan Pangkusa—menjadi titik tumpu. Publikasi BPS “Sangkub Dalam Angka” bahkan masih mencatat keduanya sebagai unit permukiman transmigrasi (UPT) binaan kementerian. Data ini memperkuat argumen Bupati bahwa kawasan tersebut layak masuk skema pengembangan.
Kesiapan daerah juga terlihat dalam dokumen Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2024–2026. Di sana, pemerintah mencatat kesinambungan pembinaan masyarakat transmigran sekaligus risiko kerentanan kawasan, termasuk potensi banjir di Pangkusa. Informasi itu penting sebagai bahan mitigasi ketika kementerian menyusun perencanaan infrastruktur.
Pada level nasional, dukungan anggaran tersedia. Pagu Kementerian Transmigrasi 2025 tercatat sekitar Rp1,89 triliun dan naik menjadi Rp1,902 triliun pada 2026. Kebijakan dua tahun ini menggeser fokus dari sekadar pembangunan fisik menuju penguatan ekonomi transmigran: pendampingan usaha, riset potensi, beasiswa, hingga industrialisasi kawasan. Alokasi ke daerah sangat bergantung pada kualitas proposal, kesiapan lahan, sinkronisasi RTRW, serta kontribusi pembiayaan pendamping dari pemerintah daerah.
Kepala Dinas transmigrasi Abdul Muis Suratinoyo melalui Plt. kepela bidang Transmigrasi Widiarto Dg. Mulisa menjelaskan, Pemkab Bolmut siap memenuhi persyaratan tersebut.
“Kita siapkan peta jalan kawasan, termasuk penanganan mitigasi di lokasi rawan, supaya investasi dan program pusat bisa masuk lebih cepat,” ujarnya, Rabu (01/10/2025)
Selain kantong transmigrasi di Sangkub, Boltara juga punya riwayat penetapan lokasi transmigrasi di Ollot dan Goyo. Jejak itu tercermin dalam produk hukum daerah, menunjukkan kesinambungan agenda transmigrasi di kabupaten ini.
Dengan modal regulasi baru dan dukungan anggaran pusat, Pemda Boltara menargetkan kawasan transmigrasi menjadi lokomotif ekonomi berbasis desa. Jika usulan diterima, manfaat yang diharapkan mencakup perbaikan infrastruktur dasar, penguatan usaha tani dan perikanan, serta terbentuknya simpul ekonomi baru yang mampu menyerap tenaga kerja lokal.
Penulis: Ramdan Buhang

Meniti karier sebagai Jurnalis sejak 2010, berkomitmen pada dunia jurnalistik. Merekam jejak, mengungkap fakta, dan menyajikan cerita dengan perspektif berbeda.
Komentar