BOROKO, BINADOW.COM – Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Boltara, Meiti Pontoh, akhirnya angkat bicara soal dugaan penggantian nama penerima bantuan UMKM. Kepada Media ini Kadis Perindag Meiti Pontoh menjelaskan, pihaknya memang menerima banyak proposal dari para pelaku usaha, namun tidak semua dapat direalisasikan dalam satu tahun anggaran. Ia menegaskan seluruh pengajuan harus melalui proses verifikasi yang ketat dan mengutamakan pelaku UMKM yang dianggap paling layak.
“Kami prioritaskan dulu yang benar-benar layak mendapatkan bantuan. Verifikasinya sudah dilakukan, dan kami dahulukan pelaku UMKM yang punya kemauan berkembang tetapi terbatas modal dan fasilitas,” kata Meiti kepada media ini, Selasa (2/12/2025)
Ia membantah adanya upaya menghapus atau mengganti nama pengaju. Menurutnya, proses pendataan dilakukan secara objektif dan disesuaikan dengan kemampuan anggaran pemerintah daerah.
“Tidak ada niat mengganti atau menghapus nama yang diajukan. Semua objektif dan tepat sasaran,” ujarnya.
Meiti menambahkan bahwa pelaku UMKM yang belum menerima bantuan bukan berarti diabaikan. Jika anggaran tahun 2026 mencukupi, pihaknya akan mengupayakan alokasi untuk mereka yang belum pernah tersentuh bantuan.
“Saya berkeinginan semua pelaku UMKM bisa dapat bantuan. Tapi kondisi anggaran memang tidak cukup. Bantuan bisa diberikan bergilir,” kata Meiti.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf jika ada pelaku usaha yang merasa kecewa, dan menegaskan bahwa hal itu bukan bentuk kesengajaan.
Fonny, pelaku UMKM yang merasa namanya hilang dari daftar penerima, sebelumnya mengaku sudah mengajukan proposal sejak 2020 dan setiap tahun dijanjikan akan ditata dalam anggaran berikut. Namun hingga 2025, ia justru diberi tahu namanya dihapus dari daftar.
“Setiap tahun saya diminta menunggu. Dari 2020 sampai 2025 saya dijanjikan akan dapat. Tapi tahun ini malah diberi tahu nama saya dihapus,” ujar Fonny dengan nada kecewa
Penulis: Ramdan Buhang

Meniti karier sebagai Jurnalis sejak 2010, berkomitmen pada dunia jurnalistik. Merekam jejak, mengungkap fakta, dan menyajikan cerita dengan perspektif berbeda.







Komentar