BOROKO, PINOGALUMAN – Semangat berinovasi di dunia pendidikan dasar terus tumbuh di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Salah satu sosok yang menjadi penggerak perubahan itu adalah Since Ibrahim, S.Pd, guru SDN 3 Pinogaluman, yang memperkenalkan pembelajaran koding dan kecerdasan artifisial (AI) di lingkungan sekolah dasar.
“Saya percaya bahwa anak-anak kita di desa juga memiliki potensi besar untuk beradaptasi dengan dunia digital dan teknologi masa depan,” ujar Since Ibrahim kepada media ini.
Dalam kesehariannya, Since dikenal aktif menggerakkan rekan sejawat agar berinovasi dalam pembelajaran. Melalui Komunitas Belajar KKG Gugus 3 Kecamatan Pinogaluman, ia bersama dua guru lainnya memperkenalkan koding dan AI sebagai sarana mengasah kemampuan berpikir logis, kreatif, serta kolaboratif pada siswa sekolah dasar.
Menurutnya, pembelajaran koding bukan sekadar teknologi, melainkan cara membangun karakter dan pola pikir sistematis. “Anak-anak belajar memecahkan masalah dengan logika, bekerja sama dalam tim, dan menghasilkan karya sederhana,” katanya.
Program yang ia gagas kini mulai menginspirasi banyak guru di Kecamatan Pinogaluman. Melalui kegiatan pengimbasan dan pelatihan antar guru, praktik baik ini telah diterapkan di sejumlah sekolah lain. Kegiatan KKG pun semakin hidup dengan adanya workshop koding sederhana dan pembuatan modul ajar berbasis proyek.

“Kami sadar bahwa sarana digital belum sepenuhnya menunjang, terutama komputer, proyektor, dan internet. Tapi kami ingin membuktikan bahwa inovasi tidak harus menunggu fasilitas lengkap. Dengan semangat kolaborasi, guru bisa memanfaatkan sumber daya sederhana untuk menciptakan pembelajaran bermakna,” tambah Since.
Ia berharap, langkah kecil yang dimulai dari Gugus 3 ini dapat menjadi gerakan inspiratif bagi guru-guru lain di seluruh kabupaten. “Saya ingin guru di daerah tidak hanya menjadi pengajar, tapi juga pembelajar yang terus bergerak, berbagi, dan berkolaborasi. Karena sejatinya, perubahan besar dimulai dari ruang kelas kecil kita sendiri,” ujarnya.
Semangat itu terus ia bawa dalam berbagai kegiatan komunitas, termasuk saat berbagi praktik baik ke sekolah lain di wilayah perbatasan. Bagi Since, perubahan dalam pendidikan tidak berhenti pada satu kegiatan atau proyek, tetapi tumbuh dari kemauan untuk terus belajar dan beradaptasi.
“Dari tapal batas Provinsi Sulawesi Utara kami terus belajar dan berinovasi demi mewujudkan dimensi profil pelajar Pancasila,” pungkasnya.
Atas dedikasi tersebut, Since Ibrahim kini mewakili Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dalam Lomba Apresiasi GTK Pelopor Komunitas Belajar Tingkat Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2025.
Penulis: Ramdan Buhang

Meniti karier sebagai Jurnalis sejak 2010, berkomitmen pada dunia jurnalistik. Merekam jejak, mengungkap fakta, dan menyajikan cerita dengan perspektif berbeda.
Komentar