TUTUYAN, BINADOW.COM – Wakil Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Argo V. Sumaiku, turun langsung memantau pelaksanaan fogging atau pengasapan nyamuk di wilayah Kecamatan Mooat, Senin (14/4/2025). Aksi ini dilakukan sebagai respons cepat terhadap laporan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di tiga desa terdampak.
Tiga titik lokasi yang menjadi sasaran pengasapan yakni Desa Bongkudai Selatan, Bongkudai Timur, dan Guaan. Ketiga desa tersebut sebelumnya terdata sebagai wilayah dengan temuan kasus DBD. Fogging dilakukan oleh tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Boltim bersama UPTD Puskesmas Kecamatan Mooat.
Wabup Argo menegaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk keseriusan Pemerintah Kabupaten Boltim dalam menanggapi ancaman penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti tersebut.
“Langkah cepat ini adalah bentuk tanggung jawab kami bersama Bupati untuk melindungi masyarakat. Kami tidak ingin kasus DBD meluas. Maka, pengasapan di wilayah rawan harus dilakukan secara maksimal, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan,” kata Wabup saat meninjau langsung proses fogging di salah satu rumah warga.
Tak hanya meninjau, Argo juga berdialog dengan warga, mengajak mereka untuk turut serta dalam upaya pencegahan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, termasuk langkah 3M Plus: Menguras, Menutup, dan Mengubur tempat-tempat penampungan air, serta mencegah gigitan nyamuk.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Boltim melalui petugas lapangan Farlin Jonathan Polii, SKM, menjelaskan bahwa kegiatan fogging dilakukan secara bertahap sesuai laporan kasus dan tingkat kerawanan masing-masing wilayah.
“Fogging bukan satu-satunya solusi, namun langkah ini penting untuk memutus siklus nyamuk penyebab DBD. Kami terus memantau dan merespons setiap laporan yang masuk,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Boltim menyatakan komitmennya untuk terus melakukan langkah-langkah preventif guna menekan angka kasus DBD, sekaligus mengajak seluruh masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan lingkungan sekitar.
Pewarta: Mejikrits Rumewo
Editor: Ramdan Buhang

Meniti karier sejak 2010, berkomitmen pada dunia jurnalistik. Merekam jejak, mengungkap fakta, dan menyajikan cerita dengan perspektif berbeda.
Komentar