Oleh: Ramdan Buhang, SP
Ketika suara-suara pemuda bersatu memilih satu nama, itu bukan sekadar pemilihan ketua—melainkan upaya menggambar masa depan. Musda KNPI Bolmut 2025 telah menjawab pertanyaan itu, dan jawabannya bernama Donal Hopni Palandi, S.M., Sebuah pilihan yang tidak hanya menunjuk pada sosok, tapi pada semangat zaman yang menghendaki pemimpin muda yang berpijak pada realitas dan bergerak dengan visi.
Bagi yang hanya memandang permukaan, nama Donal mungkin terasa baru. Tapi bagi mereka yang hidup dalam denyut organisasi kepemudaan, ia adalah bagian dari barisan panjang pergerakan. Ia bukan anak kemarin sore. Jejaknya panjang, melintasi ruang-ruang kampus, komunitas, hingga gelanggang sosial kemasyarakatan. Ia tidak datang dari lorong kosong; ia datang dari lorong-lorong yang pernah ia bersihkan sendiri.
Lahir di Komus I, 22 Maret 1994, Donal tumbuh dalam kesederhanaan. Anak kedua dari pasangan Heskiel Palandi dan Lidia Pahaso ini menemukan gairah organisasinya sejak muda. Dari bangku SDN 1 Komus hingga Universitas Bina Mandiri Gorontalo, semangat itu tak pernah padam. Nama Donal mulai diperbincangkan sejak ia menjabat sebagai Presiden BEM kampusnya pada 2015–2016. Dari sana, ia tidak hanya menyampaikan visi, tapi membuktikannya dalam kerja nyata.
Puncak kiprahnya tiba saat ia memimpin DPD GMNI Provinsi Gorontalo (2019–2021). Di bawah komandonya, GMNI tidak hanya bergerak; ia menjadi relevan. Kepemimpinan Donal bukan sekadar mengumpulkan massa, tapi merawat kesadaran. Ia menyalakan obor kebangsaan di tengah keraguan zaman.
Tapi GMNI hanyalah satu simpul dari benang panjang perjuangannya. Donal hadir pula di Karang Taruna, GAMKI, GANN, Pemuda Pancasila, dan PPMIBU. Di masing-masing ruang, ia tak sekadar hadir, tapi belajar: menyelesaikan konflik, mengelola perbedaan, dan merangkul kebersamaan. Ia menyentuh banyak pintu, tapi tidak pernah kehilangan rumahnya—yakni gerakan pemuda yang progresif dan berakar.
Tak hanya itu, Donal pun menyelami dunia kerja: dari marketing asuransi, koperasi, hingga sektor keuangan. Ia naik tangga dari bawah—dari PT Prudential hingga posisi strategis di PT Global Taman Lestari. Dunia profesional memberinya sesuatu yang tak bisa diajarkan di ruang organisasi: ketahanan, efisiensi, dan kemampuan melihat dunia dalam angka dan fakta.
Namun, kekuatan Donal bukan sekadar pada rentetan jabatan. Ada sesuatu yang lebih mendalam—ketulusan. Ia berjuang bukan demi nama, tapi karena panggilan jiwa. Ia tahu, organisasi tak selalu hangat. Ada konflik, ada tekanan, ada fitnah. Tapi di setiap luka, ia menanam keyakinan bahwa kerja keras yang jujur akan menemukan jalannya.
Ia juga tak henti belajar. Donal adalah alumni Lemhannas RI Gorontalo. Ia menyerap nilai-nilai kebangsaan dan memperkaya wawasannya lewat berbagai pelatihan strategis—termasuk Reforma Agraria dan nilai-nilai konstitusi. Ia paham, seorang pemuda hari ini harus siap berpikir global namun tetap menjejak tanah tempat ia lahir.
Kini, tongkat komando KNPI Bolmut ada di tangannya. Dan kepemimpinan Donal bukan sekadar hasil musyawarah, tapi juga manifestasi dari meritokrasi: yang berjalan panjang, yang bersetia, akhirnya diberi amanah.
Donal Palandi adalah tafsir baru tentang pemuda hari ini—yang tak hanya bersuara lantang, tapi sanggup bekerja diam-diam. Yang tak hanya bicara perubahan, tapi menjadi perubahan itu sendiri. Di pundaknya kini tergantung harapan: bahwa KNPI Bolmut akan menjadi lebih progresif, lebih berdampak, dan lebih dekat dengan denyut masyarakat. (*)

Presidium KAHMI Bolmut, Meniti karier sebagai Jurnalis sejak 2010, berkomitmen pada dunia jurnalistik. Merekam jejak, mengungkap fakta, dan menyajikan cerita dengan perspektif berbeda.
Komentar