BOROKO, BINADOW.COM – Polemik pengadaan mobil dinas baru Ketua DPRD Bolaang Mongondow Utara terus meluas. Setelah kecaman dari berbagai elemen masyarakat, kini giliran Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Bolmut yang menyatakan siap menggelar aksi besar.
Ketua DPD KNPI Bolmut, Donal Palandi, menyebut pengadaan mobil baru seharga Rp700 juta itu sebagai tamparan keras bagi rakyat kecil yang tengah dihimpit krisis.
“Bayangkan, ibu-ibu di pasar terpaksa mengurangi belanja lauk karena harga beras sudah tembus Rp17 ribu per kilo. Di saat rakyat mengencangkan ikat pinggang, ketua DPRD justru pamer mobil baru. Ini penghinaan terhadap penderitaan rakyat,” ujar Donal dengan nada geram kepada media ini, Rabu (3/9/2025).
Lebih jauh, Donal menegaskan KNPI tidak akan tinggal diam. Ia menyebut, aksi yang akan digelar bersama Aliansi Pemuda dan Rakyat (AMARA) adalah panggilan nurani untuk melawan kebijakan yang dianggap tidak berperasaan.
“Kami ingin tunjukkan, rakyat masih punya harga diri. Jangan biarkan pejabat mabuk fasilitas sementara rakyat dicekik harga kebutuhan pokok,” katanya.
Senada, Sekretaris DPD KNPI Bolmut, Chandriawan Datuela, menyebut pengadaan kendaraan dinas itu menabrak logika sehat sekaligus melanggar semangat Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja negara dan daerah.
“Pemimpin seharusnya jadi teladan. Kalau rakyatnya lapar, dia yang pertama kali harus merasakan lapar. Bukan malah nyaman di mobil baru sementara orang kampungnya menjerit harga beras,” kata Chandriawan.
KNPI bersama AMARA memastikan, gelombang protes kali ini tidak sekadar soal mobil dinas, melainkan simbol perlawanan terhadap gaya hidup pejabat yang jauh dari penderitaan masyarakat.
“Kami turun ke jalan bukan hanya untuk menolak mobil baru, tapi untuk mengingatkan DPRD: kalian dipilih rakyat, bukan untuk menyakiti rakyat,” tegas Donal.
Sebagai bentuk keseriusan, Donal menegaskan KNPI akan mengerahkan seluruh kekuatan pemuda di Bolmut, dengan estimasi sekitar 1.000 massa yang akan bergerak dalam aksi ini.
Penulis: Ramdan Buhang

Meniti karier sebagai Jurnalis sejak 2010, berkomitmen pada dunia jurnalistik. Merekam jejak, mengungkap fakta, dan menyajikan cerita dengan perspektif berbeda.
Komentar