Merajut Asa di Tanah Rantau, Bersyukur dan Berbakti di Bumi Bolaang Mongondow Utara

Opini & Analisis276 Dilihat

Oleh: Asdar (Guru bantu di SMP Negeri 15 Bolmut dan Pengurus KKSS Bolmut)

Sukacita begitu terasa di tanah adat Bolaang Mongondow Utara. Semangat membuncah dari Sangkub hingga Pinogaluman, menyambut hari jadi ke-18 kabupaten tercinta ini. Bagi saya, seorang perantau yang telah menemukan rumah kedua di tanah subur dan ramah ini, perayaan ini bukan sekadar seremoni—melainkan penanda perjalanan yang penuh arti.

Beberapa tahun lalu, saya tiba di tempat ini dengan hati yang dipenuhi harapan, meski dibalut kecemasan. Meninggalkan kampung halaman dan keluarga bukan perkara ringan. Tapi takdir membawa saya ke sini—ke sebuah kabupaten yang bukan hanya kaya akan alam, tapi juga hangat dalam sambutan dan tulus dalam keramahan warganya.

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT, saya disambut dengan tangan terbuka. Dari keramahan masyarakat, keelokan bentang alam, hingga kesempatan mengabdi sebagai abdi negara—semuanya menghadirkan arti yang tak ternilai dalam hidup saya.

Mengabdi sebagai tenaga pendidik selama 16 tahun di sini menjadi pengalaman berharga. Saya banyak belajar dari nilai gotong royong, persaudaraan, dan kecintaan kuat pada terhadap daerah ini.

Memasuki usia ke-18, rasa syukur saya semakin besar. Terima kasih saya sampaikan kepada seluruh masyarakat dan pemerintah daerah atas kepercayaan serta kesempatan yang diberikan.

Semoga Bolaang Mongondow Utara terus tumbuh menjadi kabupaten yang maju, sejahtera, dan tetap menjadi rumah yang damai bagi siapa saja—termasuk kami, para perantau yang telah jatuh hati pada tempat ini.

Mari terus bergandengan tangan membangun daerah tercinta ini.
Dirgahayu ke-18, Bolaang Mongondow Utara.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Aamiin.

Komentar